Menggambar adalah salah satu aktifitas yang dilakukan anak-anak untuk mengekspresikan fantasi, keinginan dan ungkapan hatinya. Kadang bahkan sering anak-anak mencorat - coret dinding untuk mengungkapkan perasaannya bahkan aksi ini sekedar untuk mencari perhatian orang tuanya, dia ingin ingin diperhatikan, diakui dan di anggapa bahwa dia ada, suaranya ingin didengarkan. Tapi Orang tua malah menilai sikap ini adalah hal yang mengesalkan, mengotori dinding dan memicu amarah. Seandainya Orang Tua paham akan maksud anak-anak, cobalah membuka komunikasi, ajak anak-anak bicara, utarakan maksudnya menggambar di dinding, gunakan nada yang lembut dan pelan agar anak-anak tahu Orang tuanya tidak sedang marah, anak-anak butuh media untuk mengungkapkan segala uneg-unegnya. Ajak anak-anak berkomunikasi, diskusikan gambar yang mereka bikin, dengan begitu anak-anak merasa di butuhkan, lalu sodorkan kertas gambar dan alat lukis (crayon pastel atau pensil warna) sambil bicara “ Mama akan menggantung hasil karyamu dikamar, karena mama ingin karyamu tidak ingin russak, nanti Mama akan bingkai” sambil tersenyum , Anak-anak akan senang dan merasa tersanjung, lambat laun ank-anak dengan asyiknya menggambar di kertas bukan di tembok lagi. Dari hasil karyanya kita bisa memahami apa yang ingin diungkapkan anak-anak, sering dia ingin mengungkapkan Sayangnya kepada Orang tuanya tapi karena kedua orang tuanya sibuk, anak-anak hanya bisa mengungkapkan kesepiannya di tembok di lantai bahkan dimana saja yang bisa dia gambar. Sebagai Orang tua coba pahami karya anak-anak, karena anak-anak ingin suaranya didengar, lewat karya anak-anak berkomunikasi, dengan karya anak-anak tumbuh bersama imajinasinya. Selayaknya Orang tua justru memberi semangat dan kesempatan untuk terus berkarya bukan di cela atau dimarahi.
1 Comment
|
Archives
December 2017
Tri HariantoSeorang Pekerja Seni yang peduli dengan dunia anak-anak. membuat buku teknik menggambar agar anak-anak punya wawasan dalam berkreasi dalam mengembangkan imajinasinya. |