Bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, tidur adalah hal penting yang memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan mereka. Jika tidak terpenuhi, perilaku anak bisa terpengaruh.
Tiap golongan umur anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda. Semakin besar anak maka akan semakin berkurang kebutuhan tidurnya. Bayi baru lahir dapat tidur selama 18-20 jam dalam sehari, anak umur satu hingga lima tahun butuh tidur sekitar 10-14 jam, dan remaja usia sekolah tidur sekitar 10 jam. Jika kebutuhan tidur anak tidak terpenuhi, ada dampak negatif yang bisa muncul pada anak. Perilaku agresif, rewel, dan turunnya prestasi adalah contoh dari dampak negatif tersebut. "Dampaknya mengantuk, jadi nakal, rewel, jadi gangguin temennya terus," ujar dr Andreas Prasadja, pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran Selain mengalami dampak langsung, anak yang kekurangan tidur juga memiliki pengaruh pada orang sekitarnya. Anak akibat kurang tidur misalnya akan sulit mencari teman karena perilakunya agresif. Dr Rini Sekartini, SpA, dokter spesialis anak di RSIA Bunda Jakarta menambahkan, kurang tidur selain pada anak juga berdampak pada keluarga terutama orangtua. Orangtua anak dapat mengalami gangguan dan pada akhirnya akan mengganggu kualitas kerja dan kualitas hidup keluarga. Masalah kurang tidur pada anak dapat muncul akibat gangguan kesehatan. Akibat badan yang tidak sehat, anak dapat sulit tidur. "Bila terjadi gangguan tidur, yang pertama dicari adalah apakah ada masalah medis, seperti anak demam, sakit gatal-gatal, sering batuk terutama malam hari, sakit gigi atau tumbuh gigi atau saat anak mengalami diare. Pada keluarga dengan riwayat alergi harus dipastikan bayi terkena alergi dalam bentuk apa?" kata dr Rini. Di sadur dari : detik health
1 Comment
|
Archives
December 2017
Tri HariantoSeorang Pekerja Seni yang peduli dengan dunia anak-anak. membuat buku teknik menggambar agar anak-anak punya wawasan dalam berkreasi dalam mengembangkan imajinasinya. |