Setiap orang pasti memiliki sebuah mimpi yang ingin diwujudkan, entah itu yang bersifat sederhana maupun yang kompleks.
Mimpi saya sebenarnya sederhana, saya ingin meneruskan semangat Pak Tino Sidin dalam mensosialisasikan kegemaran menggambar dikalangan anak-anak. Pak Tino Sidin adalah Pakar menggambar di era 80 - 90an selalu tampil di TVRI dan mengasuh acara gemar menggambar. Di era saat ini, dimana jaman sudah serba digital saya berusaha menuangkan konsep tersebut dengan mengikuti perkembangan jaman, saya membuat buku dalam bentuk buku fisik maupun dalam bentuk ebook sehingga semua kalangan dapat mengakses tanpa harus menunggu buku fisik datang atau harus mengunjungi toko buku. Selain itu saya membuka diri untuk menawarkan kepada para kalangan guru untuk bisa belajar memahami teknik menggambar agar anak didiknya bisa berkreasi sesuai imajinasinya. Pemikiran saya sangat sederhana, bila 100 guru yang saya didik, masing-masing guru punya anak didik 10 anak, maka proses kreatif dapat ditularkan ke 1000 anak!. Selain itu saya punya rencana agar karya anak-anak dapat diaplikasikan ke berbagai media agar karya anak-anak tidak hanya sebatas dipajang di dinding namun bisa di tuangkan keberbagai media yang mempunyai nilai ekonomis, apabila produk tersebut dijual maka anak sebagai kreator mandapatkan royalti dan gurunya akan mendapatkan fee dari hasil penjualan. Selain itu saya berusaha untuk mengkoneksikan karya anak-anak ke berbagai Galeri online tingkat Internasional agar lebih dikenal secara global.
1 Comment
pme, Awal mula saat rencana membuat buku Menggambar itu Gampang! muncul, karena keprihatinan saja sebab dari pantauan dari beberapa toko buku yang saya kunjungi ternyata buku tentang teknik menggambar untuk anak-anak dibuat dari perangkat Komputer, sehingga hasilnya begitu presisi seperti gambar bulat yang sangat sempurna serta pewarnaan dari aplikasi desain yang sangat menawan tidak natural, akibatnya ada keluhan dari beberapa anak yang tidak bisa mengikuti contoh di buku dari bentuk maupun pewarnaan. Lalu saya mulai menyusun materi buku dari menggambar satu persatu secara manual lalu saya scan dan begitupun pewarnaannya benar-benar saya bikin dari oil pastel tidak lupa saya sertakan teknik menggoreskan warna dan cara memadukan warna. Tak dinyana buku yang saya susun menjadi laris dipasaran bahkan sempat naik cetak beberapa kali, saya sangat terkejut plus gembira ternyata niat bikin buku yang hanya untuk media orang tua untuk mengajarkan anaknya teknik menggambar disambut positif dipasaran. Ide yang sangat sederhana sebenarnya, tetapi malah merambah kemana - mana termasuk para guru menjadikan bukunya sebagai referensi dalam mengajarkan anak didiknya cara menggambar. Selain itu ada beberapa tawaran menjadi juri, nara sumber, menjadi mentor bahkan jadi Dosen! untuk belajar teknik menggambar dan cara berpikir kreatif ke berbagai daerah. Selain itu buku saya juga dijual diberbagai marketplace global seperti amazon, google book, xinxii, scoop dll. Bahkan para pembaca Internasional sempat mengulasnya disini. Memang benar, kita harus menuangkan ide dan diaplikasikan lalu kita serahkan ke pasar, karena bagaimanapun bagusnya ide bila tidak direalisasikan ide tersebut hanya tinggal konsep tanpa ada kenyataan yang bisa dirasakan. Yang terpenting adalah KEMAUAN dan NIAT yang kuat, PANTANG MENYERAH dan SELALU BELAJAR dari setiap perkembangan yang ada. Orang hebat lahir dari kegagalan dan kegigihan dari sikap pantang menyerah dan selalu mencoba dan senantiasa belajar, akankah kita hanya jadi penonton atau bagian dari perubahan? Coretan singkat Tri Harianto Art Worker, Kepanjen - Malang Telp /WA : +6281282805502 Email : [email protected] Perkembangan mental anak banyak dipengaruhi banyak faktor selain faktor genetik, asupan gizi dan faktor eksternal berupa keluarga dan lingkungan…
Bisa kita bandingkan anak-anak yang tumbuh dari di lingkungan keluarga yang tidak harmonis kadang mengalami sedikit perubahan mental seperti sulit diajak berbicara, pendiam dan pemurung… Anak-anak punya hak untuk didengarkan, jadi biasakan kita mencoba untuk menciptakan dialog kepada anak-anak bukan perintah atau aturan yang harus selalu mereka taati… Anak-anak adalah manusia yang sedang tumbuh dan berkembang, dimana dia harus beradaptasi dengan semua hal termasuk Lingkungan dan karakter dari masing-masing orang yang dikenalnya… Semakin dini kita mengajak dialog anak-anak…semakin respon anak-anak dengan kita…sehingga anak-anak lebih mengenal kita dan lebih peka dengan kondisi yang dihadapi Saat ini banyak keluarga modern yang menggantikan komunikasi dengan gadget yang dianggap lebih praktis dan bisa menghibur si anak…tapi perlu di ingat Gadget adalah sebuah alat yang tidak menggantikan kehadiran kita… Anak-anak kadang hanya butuh pelukan hangat dari kita…hanya butuh senyuman kecil dan sebuah sorot mata teduh yang membuat mereka nyaman dan tenang… Berusahalah dekat dengan anak-anak…karena mereka adalah makhluk kecil yang selalu butuh Perhatian dan lindungan… mereka juga butuh banyak jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dari mulutnya yang mungil akan hal-hal baru yang dia temui… Jadi…mulai sekarang ajak anak bicara… Bermain indoor (dalam ruangan) dan outdoor (luar ruangan) memiliki manfaat. Masing-masing memiliki ciri yang unik. Namun keseimbangan kegiatan indoor dan outdoor tetap dijaga.
"Dari survei yang dilakukan, dalam beberapa dekade terakhir, ada kecenderungan anak-anak lebih banyak bermain indoor," kata psikolog Mayke Tedjasaputra. Kemajuan teknologi, salah satu faktor yang ikut memberikan andil anak banyak bermain indoor. Gadget bisa menyihir, sangat memukau buat anak-anak, remaja, dan orang dewasa untuk duduk diam menikmati gadgetnya. Selain itu faktor keamanan seperti aman dari penculikan, bahaya terluka atau cidera bila bermain outdoor yang membuat akhirnya orangtua lebih senang anaknya bermain indoor ketimbang outdoor. American Academy of Pediatrics merekomendasikan setiap hari anak bermain bebas selama 60 menit. Setelah sekian jam duduk diam di dalam kelas, tubuh anak-anak perlu bergerak. Kegiatan bermain outdoor memberikan kesempatan tubuh aktif bergerak, lebih sehat, lebih terampil, fleksibel, dan melibatkan lebih dari satu anak. "Ekspresi anak-anak yang bermain fisik akan lebih happy, senyum, dan lebih ceria. Bermain bebas di luar membawa dampak positif," kata Mayke. Permasalahan di kota besar, dimana tempat bermain outdoor terbatas harus dicarikan solusi. "Walaupun terbatas, masih ada taman-taman yang membuat anak-anak bisa bermain bebas. Orangtua bisa mengajak tiap weekend. Tapi sebenernya lebih banyak orangtua yang implusif terlalu takut bila anaknya terjatuh, kotor, dan keamanan," kata dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini. Menurut psikolog Roslina Verauli, terpenting memberikan pengertian pada orangtua akan pentingnya bermain bebas bergerak. Jika sudah sadar, dengan sendirinya orangtua akan mencari celah dan solusi dengan kondisi yang ada. Bagaimana dengan anda? disadur dari : TRIBUNNEWS.COM Bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, tidur adalah hal penting yang memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan mereka. Jika tidak terpenuhi, perilaku anak bisa terpengaruh.
Tiap golongan umur anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda. Semakin besar anak maka akan semakin berkurang kebutuhan tidurnya. Bayi baru lahir dapat tidur selama 18-20 jam dalam sehari, anak umur satu hingga lima tahun butuh tidur sekitar 10-14 jam, dan remaja usia sekolah tidur sekitar 10 jam. Jika kebutuhan tidur anak tidak terpenuhi, ada dampak negatif yang bisa muncul pada anak. Perilaku agresif, rewel, dan turunnya prestasi adalah contoh dari dampak negatif tersebut. "Dampaknya mengantuk, jadi nakal, rewel, jadi gangguin temennya terus," ujar dr Andreas Prasadja, pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran Selain mengalami dampak langsung, anak yang kekurangan tidur juga memiliki pengaruh pada orang sekitarnya. Anak akibat kurang tidur misalnya akan sulit mencari teman karena perilakunya agresif. Dr Rini Sekartini, SpA, dokter spesialis anak di RSIA Bunda Jakarta menambahkan, kurang tidur selain pada anak juga berdampak pada keluarga terutama orangtua. Orangtua anak dapat mengalami gangguan dan pada akhirnya akan mengganggu kualitas kerja dan kualitas hidup keluarga. Masalah kurang tidur pada anak dapat muncul akibat gangguan kesehatan. Akibat badan yang tidak sehat, anak dapat sulit tidur. "Bila terjadi gangguan tidur, yang pertama dicari adalah apakah ada masalah medis, seperti anak demam, sakit gatal-gatal, sering batuk terutama malam hari, sakit gigi atau tumbuh gigi atau saat anak mengalami diare. Pada keluarga dengan riwayat alergi harus dipastikan bayi terkena alergi dalam bentuk apa?" kata dr Rini. Di sadur dari : detik health Menggambar adalah salah satu aktifitas yang dilakukan anak-anak untuk mengekspresikan fantasi, keinginan dan ungkapan hatinya. Kadang bahkan sering anak-anak mencorat - coret dinding untuk mengungkapkan perasaannya bahkan aksi ini sekedar untuk mencari perhatian orang tuanya, dia ingin ingin diperhatikan, diakui dan di anggapa bahwa dia ada, suaranya ingin didengarkan. Tapi Orang tua malah menilai sikap ini adalah hal yang mengesalkan, mengotori dinding dan memicu amarah. Seandainya Orang Tua paham akan maksud anak-anak, cobalah membuka komunikasi, ajak anak-anak bicara, utarakan maksudnya menggambar di dinding, gunakan nada yang lembut dan pelan agar anak-anak tahu Orang tuanya tidak sedang marah, anak-anak butuh media untuk mengungkapkan segala uneg-unegnya. Ajak anak-anak berkomunikasi, diskusikan gambar yang mereka bikin, dengan begitu anak-anak merasa di butuhkan, lalu sodorkan kertas gambar dan alat lukis (crayon pastel atau pensil warna) sambil bicara “ Mama akan menggantung hasil karyamu dikamar, karena mama ingin karyamu tidak ingin russak, nanti Mama akan bingkai” sambil tersenyum , Anak-anak akan senang dan merasa tersanjung, lambat laun ank-anak dengan asyiknya menggambar di kertas bukan di tembok lagi. Dari hasil karyanya kita bisa memahami apa yang ingin diungkapkan anak-anak, sering dia ingin mengungkapkan Sayangnya kepada Orang tuanya tapi karena kedua orang tuanya sibuk, anak-anak hanya bisa mengungkapkan kesepiannya di tembok di lantai bahkan dimana saja yang bisa dia gambar. Sebagai Orang tua coba pahami karya anak-anak, karena anak-anak ingin suaranya didengar, lewat karya anak-anak berkomunikasi, dengan karya anak-anak tumbuh bersama imajinasinya. Selayaknya Orang tua justru memberi semangat dan kesempatan untuk terus berkarya bukan di cela atau dimarahi. |
Archives
December 2017
Tri HariantoSeorang Pekerja Seni yang peduli dengan dunia anak-anak. membuat buku teknik menggambar agar anak-anak punya wawasan dalam berkreasi dalam mengembangkan imajinasinya. |